skor dan bobot soal uraian
Pemberianbobot dilakukan dengan membandingkan semua soal yang ada dilihat dari kedalaman
Soalsoal yang dikeluarkan dalam tes tersebut terdiri atas 40 butir soal tes pilihan ganda dengan tiap satu soal dengan jawaban benar diberikan skor 1,5 dan 5 butir tes uraian atau essay dengan satu soal dengan jawaban benar diberikan skor 8 dengan begitu skor maksimum idealnya yaitu 110, dengan rincian 40 X 1,5 = 60 dan 5 X 10 = 60 Berdasarkan
5 menyusun butir soal (dilengkapi dengan kunci jawaban dan. Rubrik penilaian bentuk uraian bobot soal kunci jawaban skor apakah . Tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda soal,. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban. Soal pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan.
Padates uraian, pemberian skor didasarkan pada bobot (weight) yang diberikan pada setiap butir soal, didasarkan dan disesuaikan dengan tingkat kesulitan dari soal tersebut dan atau banyak sedikitnya unsur yang terdapat dalam jawaban yang dianggap paling benar.
BobotSkor Nilai 1. Kesesuaian dengan tema Menampilkan unsur-unsur geografis Kemampuan Butir Soal Uraian SOAL Satuan Pendidika : SMAN 2 Kecamatan Bukik Barisan Mata Pelajaran : Pendidikan Geografi Nama Penyusun : nurli wanci betri joniko S.Pd Tahun Pelajaran : 2022/2023
Site De Rencontre Au Senegal Gratuit. Kemudian konversi nilai yang diperoleh si andi menggunakan rumus berikut. Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay cara penilaian soal. Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus. Lembar penilaian soal objektif dan essay soal pilihan ganda 1. Aplikasi Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay Format Microsoft Excel Info Gtk Terbaru from Sebelum adanya era digital seperti sekarang, cara untuk menghitung penilaian hasil ulangan masih agak susah dan memerlukan waktu, baik itu untuk ulangan . Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. 3 nilai tes tertulis= 70% x nilai pilihan ganda+ isian + 30 % x nilai uraian . Menentukan skor nilai pada soal pilihan ganda sangat mudah, namun bagaimana. Cara menentukan nilai akhir soal ulangan berdasarkan skor Pilihan ganda setiap jawaban benar diberi skor 1,. Untuk mengunduh file gunakan tombol download dibawah ini. Cara hitung nilai dengan jumlah soal 20 pilihan ganda dan 5 essay adalah. Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay Kemudian konversi nilai yang diperoleh si andi menggunakan rumus berikut. Menentukan skor nilai pada soal pilihan ganda sangat mudah, namun bagaimana. Suatu tes bidang studi ipa terdiri dati 50 item, tipe pilihan ganda. Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus. Pilihan ganda setiap jawaban benar diberi skor 1,. Cara hitung nilai dengan jumlah soal 20 pilihan ganda dan 5 essay adalah. 11 20 soal barisan dan deret aritmatika pilihan ganda dan jawaban 11. Lembar penilaian soal objektif dan essay soal pilihan ganda 1. Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay cara penilaian soal. 3 nilai tes tertulis= 70% x nilai pilihan ganda+ isian + 30 % x nilai uraian . Untuk mengunduh file gunakan tombol download dibawah ini. Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. Sebelum adanya era digital seperti sekarang, cara untuk menghitung penilaian hasil ulangan masih agak susah dan memerlukan waktu, baik itu untuk ulangan . Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay Menentukan skor nilai pada soal pilihan ganda sangat mudah, namun bagaimana. Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus. Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. Panduan Penskoran Dan Penilaian Usbn Sd Mi Tahun 2018 Siap Belajar from Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay cara penilaian soal. Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. 11 20 soal barisan dan deret aritmatika pilihan ganda dan jawaban 11. Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay 3 nilai tes tertulis= 70% x nilai pilihan ganda+ isian + 30 % x nilai uraian . Cara menentukan nilai akhir soal ulangan berdasarkan skor Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus. Lembar penilaian soal objektif dan essay soal pilihan ganda 1. 3 nilai tes tertulis= 70% x nilai pilihan ganda+ isian + 30 % x nilai uraian . 3 nilai tes tertulis= 70% x nilai pilihan ganda+ isian + 30 % x nilai uraian . Kemudian konversi nilai yang diperoleh si andi menggunakan rumus berikut. Cara menentukan nilai akhir soal ulangan berdasarkan skor n = jumlah item soal pilihan ganda contoh Menentukan skor nilai pada soal pilihan ganda sangat mudah, namun bagaimana. skor = 35 x . Lembar penilaian soal objektif dan essay soal pilihan ganda 1. Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. 11 20 soal barisan dan deret aritmatika pilihan ganda dan jawaban 11. Cara hitung nilai dengan jumlah soal 20 pilihan ganda dan 5 essay adalah. Pilihan ganda setiap jawaban benar diberi skor 1,. Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus. Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. Cara hitung nilai dengan jumlah soal 20 pilihan ganda dan 5 essay adalah. Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. 11 20 soal barisan dan deret aritmatika pilihan ganda dan jawaban 11. Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. n = jumlah item soal pilihan ganda contoh Aplikasi Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay Format Microsoft Excel Info Gtk Terbaru from Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. Lembar penilaian soal objektif dan essay soal pilihan ganda 1. Suatu tes bidang studi ipa terdiri dati 50 item, tipe pilihan ganda. 6 perbandingan bobot untuk soal pilihan ganda+isian dan uraian adalah 7 Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus. Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. n = jumlah item soal pilihan ganda contoh Cara hitung nilai dengan jumlah soal 20 pilihan ganda dan 5 essay adalah. Kemudian konversi nilai yang diperoleh si andi menggunakan rumus berikut. Kemudian konversi nilai yang diperoleh si andi menggunakan rumus berikut. Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay cara penilaian soal. Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay Pilihan ganda setiap jawaban benar diberi skor 1,. Sebelum adanya era digital seperti sekarang, cara untuk menghitung penilaian hasil ulangan masih agak susah dan memerlukan waktu, baik itu untuk ulangan . Cara memberikan skor pada soal ulangan blog guru pai cara menghitung nilai soal. Cara hitung nilai dengan jumlah soal 20 pilihan ganda dan 5 essay adalah. Lembar penilaian soal objektif dan essay soal pilihan ganda 1. Pilihan ganda dengan jumlah butir tes 20 dua puluh, apabila skor total dari 20 butir tes tersebut 100,. Untuk mengunduh file gunakan tombol download dibawah ini. 11 20 soal barisan dan deret aritmatika pilihan ganda dan jawaban 11. 6 perbandingan bobot untuk soal pilihan ganda+isian dan uraian adalah 7 skor = 35 x . Cara Menghitung Nilai Ulangan 20 Soal Pilihan Ganda / Cara Menentukan Nilai Akhir Soal Ulangan Berdasarkan Skor Dan Bobot Lima Klik Standar lima, atau nilai huruf dengan rumus.. 3 nilai tes tertulis= 70% x nilai pilihan ganda+ isian + 30 % x nilai uraian . Suatu tes bidang studi ipa terdiri dati 50 item, tipe pilihan ganda. Untuk mengunduh file gunakan tombol download dibawah ini. Cara menentukan nilai akhir soal ulangan berdasarkan skor Cara hitung nilai jumlah soal 20 pilihan ganda 5 essay cara penilaian soal.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 145359 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d83e293deccb760 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
88% found this document useful 8 votes9K views45 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?88% found this document useful 8 votes9K views45 pagesPenentuan Skor Dan PenilaianJump to Page You are on page 1of 45 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 11 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 38 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 42 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Memahami perbedaan antara skor dan bobot pada penyusunan soal ulangan uraian SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA serta SMKAssalamualaikum, halo sahabat Gurnulis. Kita bersua lagi pada blog penginspirasi pembelajaran ini ya. Bagaimana pembelajarannya? Berlangsung lancar bukan? Minggu yang lalu penulis telah mengulas tata cara penyusunan kisi-kisi soal, penyusunan butir soal, hingga penyusunan kartu soal ya. Nah, pada bahasan penyusunan soal, khususnya pada soal uraian, beberapa pendidik sempat mempertanyakan perbedaan skor dengan bobot kepada penulis. Mereka mempertanyakan melalui formulir kontak. Ulasan yang hanya sekilas pada artikel "Cara Menyusun Soal Uraian" dirasa masih belum jelas dan gamblang untuk dipahami. Pada artikel kali ini penulis hendak mengulasnya sempai ke akar-akarnya. Penulis mulai dari hakikat soal uraian Soal UraianSoal uraian merupakan bagian dari tes tertulis yang digunakan untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik. Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian uraian terbagi menjadi dua jenis, yaitu soal uraian objektif dan soal uraian nonobjektif. Soal uraian objektif mengukur kemampuan peserta didik menguraikan konsep tertentu sesuai materi pelajaran sehingga penskoran dilakukan secara objektif. Soal bentuk uraian non-objektif mengukur kemampuan peserta didik menguraikan pendapat terhadap konsep tertentu sesuai materi pelajaran sehingga penskoran dilakukan secara subjektif. Bentuk soal uraian harus memiliki pedoman penskoran yang jelas dan Konsep Guru dalam MenilaiBeberapa pendidik dari jenjang Sekolah Dasar sempat bertukar pikiran dengan penulis pasal penilaian pada soal uraian. Mereka membawa soal uraian sebagai gambar berikut!Tuliskan bagian-bagian telinga yang bertanda A, B, dan C pada gambar tersebut!Berasal dari apakah bunyi?Menunjukkan sifat bunyi yang bagaimanakah percobaan berikut?Apa yang dimaksud dengan gema?Mengapa kita tidak dianjurkan mendengarkan musik yang terlalu keras menggunakan headset?Kunci jawabannya adalah sebagai adalah gendang telinga, B adalah tulang sanggurdi, dan C adalah koklea atau rumah berasal dari benda-benda yang dapat merambat melalui adalah bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli suara yang terlalu keras dari headset dapat merusak gendang telinga, sehingga kita berpotensi menjadi penilaian hasil belajar peserta didik dari soal tersebut biasanya beragam. Para guru biasanya masih memiliki teknik yang berbeda-beda. Berikut penulis ilutrasikan perbedaan dan Penilaian Menurut "Guru A" Salah satu pendidik, kita sepakati saja namanya “Guru A”, membuat pedoman penilaian sebagai Guru A, karena jumlah soalnya adalah 5 dan nilai maksimum adalah 100, maka nilai didapatkan dari jumlah jawaban benar per jumlah soal dikalikan 100. Rumus yang digunakannya tertera pada gambar di atas, yaitu jumlah jawaban benar per 5 dikalikan contohnya, ketika peserta didik salah menjawab pada beberapa soal, penilaian yang dilakukan oleh Guru A adalah sebagai didik tersebut mendapatkan nilai 60. Pendapat Guru A adalah sebagai jawaban peserta didik benar cukup diberikan tanda jawaban peserta didik tidak sepenuhnya benar diberikan skor 1/2 setengah.Kalau jawaban peserta didik salah diberikan tanda soal nomor 1, dari tiga poin jawaban yang terkandung di dalamnya peserta didik hanya menjawab satu poin saja yang benar, jadi oleh Guru A diberikan skor 1/2. Pada soal nomor 3 jawabannya salah, jadi Guru A memberikan tanda silang. Sementara pada soal nomor 4, jawaban peserta didik tidak lengkap, jadi diberikan skor 1/ benar didapatkan dari 1/2 + 1 + 0 + 1/2 + 1 = 3. Jumlah soalnya adalah 5. Nilai peserta didik oleh Guru A dihitung dari 3 per 5 dikalikan 100, hingga didapatkan cara menilai yang demikian? Oke, kita lanjut ke guru lain yang memiliki cara pandang berbeda. Kita sepakati saja guru ini bernama "Guru B".Konsep Penilaian Menurut "Guru B" Guru B memiliki cara menentukan nilai yang sedikit berbeda. Menurutnya menggunakan skor dirasa lebih efektif daripada menggunakan centang dan silang. Berikut pedoman penskoran dan penilaian yang dipakai oleh Guru B mengatakan agar lebih objektif semua soal yang terdapat dalam ulangan tersebut harus diberikan penskoran. Karena nilai maksimumnya adalah 100 dan jumlah soalnya adalah 5, maka skor setiap soal diputuskan oleh Guru B menjadi 100 dibagi 5, yaitu 20. Jika peserta didik salah menjawab pada beberapa soal, proses penilaian yang dilakukan oleh Guru B adalah sebagai berikut. Peserta didik yang sama kini mendapat nilai 57 menurut Guru B. Guru B berpendapat sebagai jawaban peserta didik sepenuhnya benar akan diberikan skor jawaban peserta didik tidak sepenuhnya benar akan dikonversi persentase ketidakbenarannya, kemudian dikalikan dengan skor maksimum yaitu 20. Kalau jawaban peserta didik salah akan diberikan skor 0 nol. Pada soal nomor 1 peserta didik mendapatkan poin 7 karena dari tiga poin jawaban yang terkandung di dalamnya, peserta didik hanya benar 1 poin saja. Guru B mengonversinya menjadi 1 per 3 dikalikan 20, sehingga didapatkan 6,67 dibulatkan menjadi 7. Pada soal nomor nomor 3, jawaban peserta didik salah, jadi Guru B memberikan skor 0 nol. Sementara pada soal nomor 4, jawaban peserta didik tidak sempurna, jadi Guru B mengonversinya menjadi 1 per 2 1/2 dianggap mewakili ketidaksempurnaan jawaban dikalikan 20, sehingga didapatkan hasil penilaiannya, didapatkan skor-skor 7, 20, 0, 10, 20. Jika dijumlahkan muncul nilai, yaitu penulis ingin bertanya, sudah tepatkah cara memberikan nilai hasil belajar yang demikian? Yuk, kita analisis Konsep Penilaian "Guru A" dan "Guru B"Sebelum menyusun soal kita pasti menyusun kisi-kisi soal terlebih dahulu. Ketika menyusun kisi-kisi soal, kita pasti dihadapkan dengan penentuan level soal, mulai dari level 1 sampai dengan level 3. Tata caranya dapat sahabat pendidik baca pada artikel "Level Kognitif pada Penyusunan Soal Ulangan". Yuk, sekarang sama-sama kita cermati level dari masing-masing soal. Soal nomor 1 adalah soal dengan tipe pengetahuan atau pemahaman. Soal ini mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap bagian-bagian dari nomor 2 adalah soal dengan tipe pengetahuan atau pemahaman. Soal ini mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap asal dari nomor 3 adalah soal dengan tipe penalaran. Soal ini mengukur kemampuan peserta didik dalam menganalisis maksud dari percobaan nomor 4 adalah soal dengan tipe pengetahuan atau pemahaman. Soal ini mengukur pengetahuan peserta didik mengenai pengertian nomor 5 adalah soal dengan tipe penalaran. Soal ini mengukur kemampuan peserta didik untuk menganalisis alasan dari tidak dianjurkannya kita mendengar musik yang terlalu keras dengan A menggunakan cara menilai yang cukup sederhana. Semua soal dipukul rata penilaiannya. Kalau peserta didik menjawab benar maka diberikan tanda centang, kalau mendekati benar diberikan nilai 1/2, dan kalau salah diberikan tanda silang. Penilaian tidak melibatkan skor. Sekarang pertanyaannya kalau semua soal dipukul rata penilaiannya, bagaimana dengan level kognitifnya? Apakah level tersebut diperhitungkan? Tentu saja B menggunakan cara menilai yang berbeda. Ia menggunakan skor. Semua soal diberikan skor yang sama, yaitu 20. Lagi-lagi dengan pertanyaan yang sama kalau semua soal diberikan skor dengan besaran yang sama, bagaimana dengan kehadiran level kogntifnya? Apakah level tersebut diperhatikan? Jawabannya pun sama solusi penilaian yang sesuai dengan kaidah pelevelan soal? Solusinya adalah dengan BOBOT dan SKOR. Bobot dan SkorSebagian besar pendidik seringkali beranggapan bahwa skor dan bobot adalah sama. Guru B pada ilustrasi di atas bisa saja mengatakan kalau skor yang ia berikan per soalnya itu pulalah bobotnya. Padahal tidak adalah bilangan yang dikenakan terhadap setiap butir soal yang besarnya ditentukan berdasarkan usaha peserta didik dalam menyelesaikan soal itu. Pemberian bobot dilakukan dengan mempertimbangkankedalaman/keluasan materi antarsoal,kerumitan/kompleksitas jawaban, dan level kognitif yang diukur. Bagaimana dengan skor? Skor adalah bilangan yang merupakan data mentah dari hasil penilaian, yang belum diolah lebih lanjut, bersifat kuantitatif, dan tidak dapat diinterpretasikan. Skor terkait dengan kriteria lebih memahami perbedaan bobot dan skor, sahabat pendidik dapat menyimaknya pada ulasan Menentukan Nilai Soal UraianNilai merupakan hasil pengolahan skor data mentah yang diolah lebih lanjut dengan menggunakan aturan atau kriteria tertentu sehingga dapat diinterpretasikan. Berikut penulis berikan contoh pengolahan skor dan bobot hingga menjadi yang telah terpapar di atas ditentukan kunci jawaban dan kriteria penilaiannnya terlebih dahulu dalam bentuk pedoman penilaian. Pendidik wajib mencantumkan pedoman penilaian dari setiap soal yang dibuatnya. Tujuannya adalah untuk meminimalisir subjektivitas penilaian apabila soal tersebut digunakan oleh pendidik lain. Contoh pedoman penilaiannya adalah sebagai berikut. Berdasarkan kedalaman/keluasan materi antarsoal, kerumitan/kompleksitas jawaban, dan level kognitif yang diukur, maka diputuskansoal nomor 1 diberi bobot 20;soal nomor 2 diberi bobot 10;soal nomor 3 diberi bobot 25;soal nomor 4 diberi bobot 10;soal nomor 5 diberi bobot di atas adalah contoh dari penulis. Sekarang perhatikan angka-angka pada kolom bobot dan pada kolom skor! Perhatikan perbedaan digunakan untuk menghasilkan nilai. Jumlah bobot dari semua soal harus 100 atau nilai lain yang digunakan untuk mempermudah pengoreksian jawaban peserta didik berdasarkan kriteria peserta didik apabila dinilai menggunakan pedoman penilaian tersebut akan menghasilkan angka-angka sebagai adalah sebagai soal nomor 1, dari 3 kriteria yang terdapat pada kunci jawaban, hanya satu jawaban yang memenuhi. Skornya adalah 1. Nilai perolehan untuk soal nomor 1 adalah 1/3 dikalikan 20, yaitu 7 pembulatan dari 6,67.Pada soal nomor 2, jawabannya benar. Skornya adalah 2. Nilai perolehan untuk soal nomor 2 adalah 2/2 dikalikan 10, yaitu soal nomor 3, jawabannya salah. Skornya adalah 0. Nilai perolehan untuk soal nomor 3 adalah 0/2 dikalikan 0, yaitu soal nomor 4, jawabannya hanya mendekati benar. Skornya adalah 1. Nilai perolehan untuk soal nomor 4 adalah 1/2 dikalikan 10, yaitu soal nomor 5, jawabannya lengkap. Skornya adalah 2. Nilai perolehan untuk soal nomor 5 adalah 2/2 dikalikan 35, yaitu total dari jawaban peserta didik tersebut adalah 7 + 10 + 0 + 5 + 35 = dan bobot adalah dua hal yang berbeda. Untuk membedakan keduanya sahabat pendidik dapat mencermati penggunaannya pada pedoman penilaian soal uraian. Dengan adanya pedoman penilaian yang jelas, subjektivitas para pendidik dalam memberikan nilai kepada peserta didik akan minim. Dapat dibayangkan bukan, apa jadinya jika setiap pendidik memiliki cara menilai sendiri-sendiri sebagaimana yang telah diilustrasikan Guru A dan Guru B di atas?Penulis menuliskan artikel ini berdasarkan Panduan Penilaian Tes Tertulis yang diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai menginspirasi. Salam literasi guru ndeso.
Tantangan Gurusiana hari ke-54 Setelah guru membuat soal uraian, maka guru harus membuat pedoman penskoran dan bobot soal. Pedoman penskoran bertujuan agar memudahkan guru dalam memberikan skor tehadap jawaban yang ditulis oleh peserta didik. Pedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk untuk penskor, dibuat dalam bentuk matriks berisi kolok kata kunci/kriteria jawaban, dan kolom skor. Pedoman ini disusun setelah soal ditulis. Soal uraian objektif memuat batasan/ kata-kata kunci/ konsep, sedangkan untuk soal uraian non objektif memuat kemungkinan-kemungkinan jawaban/kriteria-kriteria jawaban. A. Langkah-langkah penyusunan pedoman penskoran untuk soal uraian objektif 1. Tuliskan semua jawaban benar atau kata-kata kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal 2. Setiap kata kunci diberi skor 1 satu 3. Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa sub pertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kunci sub jawaban. Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya masing-masing 1. 4. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal. Jumlah ini disebut skor maksimum dari satu soal B. Langkah-langkah penyusunan pedoman penskoran untuk soal uraian objektif 1. Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria untuk dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor 2. Kriteria jawaban disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/pandangan pribadi peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya 3. Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban 4. Rentang skor terendah 0 nol, sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan berdasarkan kualitas jawaban/keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri. Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin besar. 5. Untuk memudahkan penskoran, setiap rentang skor diberi rincian berdasarkan kualitas jawaban Misalnya kita membuat rentang 0-3 dimana Skor 0 untuk jawaban tidak baik Skor 1 untuk jawaban agak baik Skor 2 untuk jawaban baik Skor 3 untuk jawaban sangat baik 6. Kriteria kualitas jawaban baik tidaknya jawaban ditetapkan oleh penulis soal 7. Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah ditetapkan 8. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor maksimum dari satu soal C. Bobot Soal Bobot soal merupakan angka yang diberikan untuk menggambarkan tingkat kedalaman dan kompleksitas butir soal. Nilai angka ini ditentukan dengan cara membandingkan kedalaman materi dan kompleksitas antar butir soal atau antar bentuk soal yang ada. Nilai angka ini dpat menggunakan skala rentang 0-10 atau 0-100. Bobot antar soal uraian tidak harus sama, tergantung pada kompleksitas dari jawabannya dan tergantung dari kedalam materi setiap butir soal. Jika dalam satu instrumen soal terdapat lebih dari satu bentuk soal seperti contoh soal USBN fisika yang terdiri atas 30 soal PG dan 5 soal Uraian, maka pemberian bobot antar bentuk soal perlu diberikan. Pemberian bobot ini dilakukan berdasarkan kesepakan guru mata pelajaran atau pembuat kebijakan. Misal bobot Soal USBN 70% untuk soal PG dan 30 % untuk soal uraian. D. Perhitungan Nilai Untuk menentukan nilai peserta didik, maka kita dapat menggunakan persamaan NPi = SPi/SMi x Bi Keterangan NPi = Nilai perolehan siswa untuk soal ke i 1, 2, 3.... SPi = Skor perolehan siswa untuk soal ke i 1, 2, 3.... SMi = Skor maksimal untuk soal ke i 1, 2, 3.... Bi = Bobot untuk soal ke i 1, 2, 3.... Nilai akhir peserta didik adalah jumlah dari Ni nilai perolehan siswa dari soal uraian yang ada. Solok, 12 Juni 2020
skor dan bobot soal uraian